Karena itu, Samsung memilih untuk menarik seluruh produk Galaxy Note 7 yang ada di pasaran. Perusahaan itu juga memastikan telah menghentikan produk phablet tersebut pada tahun lalu. Setelah masalah ini, Samsung juga sempat dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk melepas seri 'Note'.
Kendati demikian, Samsung memastikan kejadian serupa tak akan terjadi pada produk selanjut. Perusahaan tersebut telah mengembangkan sistem pemeriksaan baterai untuk mencegah peristiwa yang sama terulang.
Sejumlah pihak ketiga, termasuk profesor dari University of Cambridge, UC Berkeley, dan Stanford University disebut ikut berpartisipasi dalam pengembangan sistem ini.
Sebagai informasi, pada tahap perdana penjualan Galaxy Note 7, baterai yang digunakan perangkat tersebut berasal dari anak perusahaan Samsung sendiri, yakni Samsung SDI. Sementara baterai yang digunakan berasal dari pihak lain, yakni ATL.
Ini adalah pengalaman buruk samsung tentunya dengan gagalnya note 7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentar ya!!!